Selasa, 09 Desember 2014

Belanja Online Perdana

Zaman canggih sedemikian rupa kayaknya teramat ketinggalan modern kalau belum pernah belanja online. Iyakah? Berarti saya termasuk golongan "konvensional" karena baru di akhir tahun 2014 ini menjajali belanja online. Ternyata, agak kaget bercampur seneng juga yah ketika barang idaman telah sampai rumah dengan aman plus tepat waktu.

         Barang yang saya beli adalah satu barang yang saya hampir tiap bulan pasti beli: buku. Selama sekian tahun saya sudah nyaman belanja sambil berlelah-lelah nongkrong di toko buku. Selain bisa puas baca resensi buku keluaran baru atau kalau beruntung ada segel yang terbuka bisa curi-curi kebut baca, saya pun bisa memilih buku yang tepat buat dibaca. Biasanya yang saya amati jenis kertas, font huruf di dalam buku, template serta peletakan ornamen atau gambar di dalamnya, hehehe ribet yaah. Nah, jadi memang sebenarnya saya keseringan tidak punya tujuan judul buku yang saya pengen baca, walaupun terkadang sudah punya incaran satu judul, masih berasa kurang kalau cuma beli satu. Itulah kenapa saya seneng nongkrong di toko buku, tiba-tiba dapat inspirasi beli ini-itu.

         Walaupun beli buku online menghemat waktu, dapat diskon, serta praktis, kayaknya saya akan jadi pengunjung tetap toko buku. Ada hal-hal yang tidak bisa tergantikan antara beli langsung dengan via online. Tetapi sebenarnya lebih sakit hati pas mengincar banyak buku di toko buku, sayangnya uang tidak cukup padahal itu buku luar-dalem sudah oke, terus keluar dengan hanya beli satu buku, dibandingkan lihat-lihat katalog buku online, eh kagak beli walau tertarik.

         Beli buku online memang tepat ketika kita sudah tahu kapasitas dan kapabilitas buku yang akan kita beli, kok aneh yaa bahasanya. Mungkin jika kita punya penulis buku idaman dan mengkoleksi karya penulis tersebut atau buku berseri yang sudah top kualitasnya dan kita mengikuti alurnya, sok atuh, bisa pilih beli online. Untuk orang tipe saya, bisa juga cuma menge-check tampilan buku, resensi belakang buku, dan harga ke toko buku, terus untuk buku-buku yang oke bisa ditandain dulu tanpa langsung beli. Maksudnya coba dibandingkan dengan harga di online bookstore. Kayaknya bisa sangat jauh harganya jika kita mau beli banyak buku, hemat via online.

         Saya kebetulan baca-baca dari internet kalau toko buku online yang terpercaya bagus, yaah bukabuku.com. Memang iya ternyata. Secara saya anak baru, saya coba membeli buku yang harganya agak "kejam" alias murah dan cuma 1 doang belinya, ckckckc. Sebenarnya saya beneran ingin tahu seberapa bertanggung-jawabkah toko buku online tersebut mengirimkan barang. Eh, ternyata ongkos kirim hampir setengah harga buku yang saya beli, hahaha, kena deh. Tetapi, akhirnya berbuah indah setelah sampai juga tuh buku. Selanjutnya saya sudah percaya untuk berbelanja buku online dan tidak khawatir penipuan. Belanja buku online pun hanya saat-saat tertentu dengan strategi yang betul agar tidak mengalami kerugian. Ruginya bukan hanya harta dan waktu, bagi saya rugi kepuasan batin lebih dihindari. Biarlah capek jalan berlelah keliling asal puasnya poooool daripada capek liat-liat katalog buku, tapi hampa karena ga bisa mencium wangi lembaran buku baru.

Online NO online siih tergantung pilihan dan kebutuhan.

Online NO online siih tetap belanja buku.

Online NO online siih harus wajib kudu baca!

        

@ruang
9 Des'14_ 19.06

Kamis, 04 Desember 2014

Kisah Izka (bagian 1)

Ada seorang Izka, Izka Salsabila nama lengkapnya.
Anak perempuan ini cantik dan senang makan permen.
Suatu hari, dia kesepian karena tiada ada yang mengajak bermain.

Dia terus makan permen sendiri karena semua temannya telah pulang ke rumah. Biasanya setelah pulang sekolah, dia bermain dengan Sofi, kakak kelasnya. Namun, hari itu Sofi sakit sehingga Izka sedih sekali.

Izka ingin sekali menonton TV channel favoritnya, Cartoon Network dan Disney Junior, tetapi Ummi dan Abinya melarang dia menonton. Dia hanya boleh menonton setiap hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu. Sayangnya, hari itu hari Kamis, dia tidak bisa menonton.


Izka bingung, dia tidak ada teman main, tidak boleh nonton TV, lalu apa yang harus dia lakukan? Supaya dia tidak sedih, Izka membayangkan abi membelikannya lemari hello kitty. Andai saja keinginan Izka terwujud.. (bersambung)





@Kawaakib
4 Des'14_ 14.57