Senin, 05 Januari 2015

Kerja...Kerja... Ayo Kita Kerja!

Bakat itu akan terkalahkan dengan kerja keras

Mungkin tahun demi tahun telah membuat kita tahu bakat atau keterampilan kita ada di bidang tertentu. Namun, ada pula sebagian orang yang masih berbiarkan begitu saja bakatnya alias tidak mau mencari tahu atau mengasah kemampuan dirinya sendiri, padahal telah berpuluhan tahun dia hidup. Seringkali saya merasa ingin bisa ini, ingin bisa itu (kayak lagu doraemon), pernah juga merasa iri sambil berkata dalam hati, "Kok dia hebat banget sih, bisa begitu, pengen juga deh". Maklum saya cuma manusia biasa yang penuh rasa keinginan dan sifat jelek, salah satunya iri.

         Bangkit! Saya selalu mencoba menanamkan semangat, Allah Maha Melihat USAHA kita, bukan hasil! Jika kita menginginkan sesuatu, raihlah itu dengan usaha optimal serta maksimal. Tidak ada waktu untuk menangisi, mengiri-i, apalagi menyumpahi orang lain. Meskipun, mungkin saja apa yang kita inginkan sangat jauh dari bakat kita, wallahu'alam, toh kita akan bersama dengan apa-apa yang kita cintai, bukan yang kita kuasai/miliki. Saya pun terus melatih diri agar senantiasa berani mencintai apa yang saya ingin capai.

         Kita harus lebih cepat dari sebagian orang yang belum sadar makna kerja keras dan indahnya perjuangan. Tak perlu hiraukan rasa malas dan kenyamanan penuh rasa santai yang sengaja diciptakan setan berkepala hitam. Musuh terbesar kita bukanlah orang-orang yang ada di seberang lautan sana, melainakan sosok yang terlihat saat kita bercermin, yaitu diri kita sendiri. Bismillah, keep fighting!




@ruang
6 Janu'15_ 05.59 saat harus ke sekolah
        

Sabtu, 03 Januari 2015

It's New Me!

Saya sepertinya harus buat akun blog baru untuk menulis serpihan perasaan saya terhadap profesi saya saat ini (pengajar/guru), khususnya di tempat mengajar sekarang. Berjuta perasaan saya pikir perlu di-share, entah itu terhadap para dosen cilik saya, rekan kerja yang makin beragam sikapnya, dan sekelumit kisah yang cukup membuat otak saya terisi kerumitan. Kenapa harus bikin baru? Karena ada sedikit kecemasan jika tulisan saya akan membuat kehebohan, secara kepsek, wakepsek, dan beberapa rekan sudah tahu alamat blog saya yang ini. Mending jika kehebohannya positif, kalau ketahuan ada yang "tidak seharusnya" ditulis dan digrebek nantinya bagaimana? Aduh agak berlebihan, tapi mungkin terjadi juga.
 
        Kecemasan saya bukan tanpa alasan, pernah suatu ketika dalam fit and propper test  (semoga ejaannya betul) kepsek berpesan di akhir tanya jawab tersebut begini, "Saya harap pembicaraan ini hanya kita (saya,beserta jajaran manajemen) yang tahu, jangan sampai teman yang lain juga tahu, apalagi tulis di BLOG," begitulah ujar pak kepsek dengan redaksional berbeda dikit. Saya sih bukan ke-ge er-an blog saya dibaca kepsek, cuman itu berarti kepsek tahu saya cukup aktif nge-blog. Itu baru satu, belum lagi rekan sekaligus teman pulang kerja bareng yang cukup sering baca blog ini dan agak memantau saya, hehehe. Saya sih tidah khawatir beliau akan lapor jika ada kejanggalan atas isi blog ini, cuman rada gimana gitu. Rekan kerja yang lainnya juga pernah memberi saran untuk lebih hati-hati dalam nge-blog apalagi menceritakan sekolah. Kalau bisa disamarkan nama yang bersangkutan untuk lebih aman dan menjaga perasaan, begitu kata beliau. Wuuuihh, kebebasan saya jadi lebih terbatas yaah. Lagipula, selama ini saya tidak merasa ada yang mengandung penghinaan, unsur SARA atau hal buruk lain dari isi blog ini, hanya saja saya harus lebih ekstra ketat lagi nih mulai sekarang, bahasa kerennya bermain cantik, asyiiiiiik

         Dugaan saya pun saya bakal kurang aktif  nge-blog dari tahun sebelumnya, terjadi penurunan signifikan bagi saya di tahun 2014, terutama pas masuk tahun ajaran ganjil kemarin, lebih berasa capek ngajarnya, huhuhu. Semoga itu hanya dugaan yang tidak benar. Saya ingin lebih banyak menyalurkan pendapat saya di tahun ini: 2015. Terus terang satu semester kemarin (Juli-Des'14) adalah momen yang terpuruk bagi saya, momen tersedih saya ketika mengajar di K****K*B, so many things i want to share, but no time, no passion about blog or write at all. Ketika satu semester itu berlalu, ada sedikit harapan saya bisa lebih menjadi saya, artinya bisa lebih happy dari sebelumnya, lebih passionate dari sebelumnya, dan lebih disayang Allah... Aamiin *yang terakhir beneran harapan penuuuh*

         Semester ini saya sadar telah mengawalinya dengan buruk secara administrasi sekolah. Kenapa? RPP untuk 5 buku, belum 1 pun kelar tuntas, padahal tinggal besok, tinggal beberapa jam lagi saya sudah masuk kelas lagi, tapi... Aapaaaa? Belum selesai. Hebatnya saya tidak mengalami ketegangan seperti sebelumnya, kenapa ya, aneh banget ini. Saya pun bingung. Ya Allah, ampuni hamba. Penurunan kerja secara administrasi bukan berarti saya "habis", malah sebaliknya, saya senang telah mengakhiri akhir semester dengan puas baca, puas meluapkan tawa, dan semoga barokah yaah. Saya berpikir keras, ternyata kehidupan saya kacau jika semua hal ditumpuk seperti semester kemarin, saya merasa kurang bebas berekspresi saking tertekan dengan pikiran saya bahwa saya tidak mampu mengajar, tertekan dengan perasaan khawatir terhadap ini-itu. Cukup! Sekarang saatnya saya mulai banyak lagi membaca: baca Qur'an lebih khusyuk, baca novel biar syaraf tidak terganggu, baca buku lintas ilmu agar makin terpacu, terakhir banyak bertafakur dengan nge-blog jika perlu, hihihi.




@ruang
4 Janu'15_ saat azan dzuhur berkumandang

*this my first note in 2015 :-)