Oleh
Fitri Apriliani Lestari*, 0806466241
Ketika kita mendengar kata Ratib Saman, mungkin
setidaknya ada dua hal yang terlintas di benak kita, yaitu “Ratiban” dan
“Saman”. Kemudian timbullah pertanyaan apakah Ratib Saman termasuk salah satu
bagian dari ratiban? Apakah Ratib Saman memiliki kesamaan dengan tari Saman
yang berasal dari Aceh? Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan serta
memaparkan secara singkat apa yang dimaksud dengan Ratib Saman secara umum dengan
mengambil kota Sambas sebagai tempat perkembangan Ratib Saman.
Ratib Saman adalah
salah satu tradisi lisan yang berkembang di kabupaten Sambas, Provinsi
Kalimantan Barat. Jika kita amati sekilas ratiban sungguh mirip dengan acara
tahlilan, orang-orang berkumpul membentuk lingkaran besar sambil melantutkan
ayat-ayat suci Al-Qur’an. Seperti halnya tahlilan, Ratib Saman memang
kaya akan unsur Islam. Akan tetapi, yang dilantunkan dalam Ratib Saman bukanlah
Al-Qur’an, melainkan naskah syair tulisan tangan yang sudah berumur
lebih dari satu abad.naskah syair tersebut beraksara dan berbahasa Arab
sehingga terdengar seperti bacaan Al-Qur’an. Keberadaan Ratib Saman di
Sambas dapat dihubungan dengan awal masuknya Islam ke Sambas. Hal ini pun
menjadi bukti bahwa Kerajaan Melayu Sambas dulunya adalah
sebuah negeri yang berpegang teguh pada ajaran Islam.
Asal muasal Ratib Saman
masih belum diketahui bahkan oleh Budayawan di kabupaten Sambas. Konon dari
berbagai cerita yang ada, Ratib Saman berasal dari Aceh. Hal ini diindikasikan
dari hubungan yang lancar antara Sambas dan Aceh pada masa kerajaan beberapa
abad yang lalu. Kebudayaan di Aceh juga kental dengan nuansa Islam dan terdapat
kesenian bernama Tari Saman yang terkesan mirip dengan Ratib Saman, tetapi
dalam aplikasinya banyak perbedaan. Selain melantunkan syair islami, dalam
Ratib Saman juga terdapat beberapa gerakan. Gerakan Ratib Saman seperti gerakan
solat.
Tradisi Ratib Saman
merupakan salah satu keragaman lokal Sambas yang hampir punah. Tradisi ini di
kabupaten Sambas hanya dikuasai oleh para tetua yang sebelumnya telah diajari
orang tua pada generasi terdahulu, sedangkan untuk mengajari kaum muda di
Sambas sangat sulit. Menurut Budayawan Sambas, A Muin Ikram, dalam lima puluh
tahun terakhir, Ratib Saman hanya dimainkan sebanyak enam kali. Di seluruh
wilayah Sambas pun, diperkirakan hanya dua atau tiga desa yang masih
melestarikan tradisi Ratib Saman.
Dilihat dari filosofi dan penampilan Ratib Saman, dapat dikatakan Ratib Saman berkaitan erat dengan upacara adat di Sambas yang bernama upacara adat Tepung Tawar. Tepung tawar merupakan upacara yang biasanya dilakukan ketika pindah rumah baru, berobat kampung, khitanan, hamil 7 dan 9 bulan, mandi belulus pengantin, hari ketujuh meninggal dunia dan lain-lain. Upacara ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, kedamaian kepada Allah Swt dengan cara memapas atau menyentuhkan objek yang didoakan menggunakan daun lenjuang yang telah dicelupkan dalam air tepung tawar yang sudah dibacakan doa-doa. Ratib Saman secara filosofis berfungsi hampir sama dengan upacara Tepung Tawar, yaitu untuk memohon pertolongan Allah agar terhindar dari berbagai ancaman.
Dilihat dari filosofi dan penampilan Ratib Saman, dapat dikatakan Ratib Saman berkaitan erat dengan upacara adat di Sambas yang bernama upacara adat Tepung Tawar. Tepung tawar merupakan upacara yang biasanya dilakukan ketika pindah rumah baru, berobat kampung, khitanan, hamil 7 dan 9 bulan, mandi belulus pengantin, hari ketujuh meninggal dunia dan lain-lain. Upacara ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, kedamaian kepada Allah Swt dengan cara memapas atau menyentuhkan objek yang didoakan menggunakan daun lenjuang yang telah dicelupkan dalam air tepung tawar yang sudah dibacakan doa-doa. Ratib Saman secara filosofis berfungsi hampir sama dengan upacara Tepung Tawar, yaitu untuk memohon pertolongan Allah agar terhindar dari berbagai ancaman.
Referensi:
www.pontianakpost.com. “Ratib Saman
Kini Mulai Terlupakan” diunduh tanggal 28 September pukul 07.24
www.kompas.com. “Ratiban,
Serat Manikmaya dan Anehnya Pikiran Manusia” diunduh tanggal 28 September pukul 07.27