Sabtu, 24 Agustus 2013

Kawaakib the Serie Perdana

Alhamdulillah empat hari bersama anak-anak bintang (Kawaakib) menghadirkan kesan tersendiri. Kesan pertama pasti luar biasa SEMANGAT. Anak berusia rata-rata enam tahun tersebut bukan main lincah dan tak kenal lelah. Sebelum, ketika, dan setelah belajar senang berlarian, di kelas iya, di lapangan pun iya, dahsyat subhanallah. Akan tetapi, mereka pun tetap senang belajar, serta pandai. Jumlah keseluruhan bintang ini adalah 38. Semuanya sama-sama terang, hanya dibedakan oleh warna.

Bintang tersebut dibagi dua kubu. Kubu pertama adalah bintang Musa, terdiri atas 18 bintang: Abdan, Azka, Arkan, Faiz, Faqih, Fattah, Fathur, Fikri, Royhan, Syahmi, Alifa, Alyssa, Dhila, Hani, Naura, Tsabitha, Tifa, dan Najla.
Kubu kedua adalah bintang Ibrahim, terdiri atas 18 bintang: Rifqi, Faiz, Naufal, Ozi, Farras, Aqif, Abenta, Fatih, Randa, Jilan, Moza, Aisyah, Sayyida, Sofie, Rani, Khonsa, Sasha, dan Gustin.

Jika bersama mereka itu tidak bisa marah, tidak juga merasa jenuh, walaupun pasti sedikit pusing, tidak masalah. Kekanak-kanakkan mereka harus tetap terjaga agar jiwa keingintahuan mereka yang hiper-membuncah serta hiperaktif dicukupkan di waktu sekolah dasar. Allahlah yang menjaga mereka, kita hanya berusaha mngarahkan agar kita pun dapat belajar banyak dari mereka.

@ruang
24Agust'13

Jumat, 16 Agustus 2013

Qur'an Untuk Bangsa

Seorang ustazah, pengisi sebuah halaqah Qur'an, hendak menutup pertemuan hari itu*. Beliau menyampaikan secercah doa sekaligus motivasi bagi murid-muridnya tentang keutamaan penghapal Qur'an. Dalam redaksional berbeda, tapi bermakna sama, beliau berkata,

"Semoga kita dapat menjadi ahlullah, menyelesaikan hapalan kita, me-muroja'ah, serta menjaganya supaya bangsa kita jadi lebih baik. Dengan banyaknya penghapal Qur'an, Allah selalu memberi banyak keberkahan pada bangsa kita, itu janji Allah. Insya Allah, dengan hal itu kita menjadi salah satu penolong bangsa ini."

Deg. Memang telah terpapar banyak keutamaan menghapal Qur'an, tetapi untuk sampai ke bagian "bangsa" sungguh luar biasa istimewa dan mulia cita-cita itu. Apalagi jika kita, terutama saya, bercermin pada keegoisan diri sendiri, khususnya dalam beramal makruf. Astaghfirullah.
Mari bersungguh dalam berjuang, berjuang secara jama'i untuk bangsa ini.

*Dalam pertemuan hari ini, setelah semua murid telah setoran hapalan, seorang ummi bercerita tentang pengalamannya selama 5 tahun di Mesir. Kondisi masyarakat di sana yang selalu melantunkan Qur'an di setiap tempat, dalam berbagai kondisi. Subhanallah.


@ruang
_17agust'13

Sabtu, 10 Agustus 2013

Langkah

Melangkah mungkin bukan perkara luar biasa
Namun, itu menjadi satu bukti bahwa kita ada
Satu jejak tak sekadar buih tanpa makna
Jika selalu tertanam semangat juang istimewa

Biarkan kicauan suara meracau hina
Hiraukan teriakan memekik mengegerkan telinga
Cukup satu sikap yang dijaga: BERTAHAN sampai waktunya tiba

@Depok
_110813

Rabu, 07 Agustus 2013

Perpisahan Ramadhan 1434 H

Ada yang belum kering air matanya menangisi kepergian Ramadhan

: Pintu-pintu, sajadah, jendela, dan pelataran masjid.


1 Syawal1434
@ruang