Senin, 28 November 2011

Pengamen Inspiratif


Berisik amat dah..”
Itu reaksi pertama ketika kuterbangun dari tidur singkat di Deborah siang itu.

“Ihh..niy abang, suaranya lumayan asyik, sangat lepas.”
Itu reaksi selanjutnya setelah mata udah melek utuh.

“Emm..ini lagunya siapa sih yang dinyanyiin, bagus deh..”
Satu demi satu komentar dalam hati terus mengalir seiring irama yang dibawakan Si Abang Pengamen.

Si abang pengamen itu mungkin seusiaku. Memang  tidak dapat kulihat wajahnya yang menghadap ke sisi yang berlawanan dari tempatku duduk,  tapi  dari suaranya aku dapat menerka kisaran usianya. Suaranya sangat lepas mendendangkan bait-bait lagu. Sangat asyik. Dari segi vokal, sebenarnya banyak juga pengamen yang bersuara asyik seperti itu. Akan tetapi, aku mampu menangkap beberapa keistimewaan dari Si Abang Pengamen ini yang jarang sekalli dimiliki oleh pengamen-pengamen bersuara emas di bus. Apalagi ketika Si Abang Pengamen ini menyanyikan lagu Nidji (yang baru aku tahu setelah lagu hampir berakhir) berjudul “Tuhan Maha Cinta”. Suaranya menggelegar melebihi suara Giring deh, pokoknya. Yang paling penting lagi adalah suaranya tidak fals sehingga terdengar enak dinikmati. 

Si Abang Pengamen itu sangat mendalami lagu yang dibawakan. Dia tdak hanya nyanyi cuap-cuap gitu, semua badannya bergerak sambil memetik gitar. Ada yang perlu diluruskan sedikit, Si Abang Pengamen ini hanya bergerak ringan di tempat yaa, bukan mondar-mandir di dalam bus. Gerakannya pun seirama dengan nada lagu dan petikan gitar, bukan joget ga jelaas.. >_<

Aku yang saat itu hanya mendengar suaranya saja sudah ngos-ngosan, tapi suara si Abang itu sangat luar biasa karena tidak ada kesan cape atau kehabisan nafas. Tiga atau empat lagu dibawakannya dengan sangat all out, menurutku Si Abang itu nyanyi sebebas-bebasnya, serasa di ruang terbuka, dan bagiku itu positif. Positifnya apa? Coba kalo nyanyinya malu-malu, suaranya pelan, pada ga bangun tuch orang-orang di Deborah. Nyanyi bebas itu, tidak teriak-teriak yaa, harap bedakan. Contoh bersuara bebas kayak orang latihan drama gitu deh, harus lepas, jelas, dan tegas suaranya. Tentu tidak boleh sumbang karena pake suara perut. Muatan lagu yang dibawakan (Nidji_Tuhan Maha Cinta) juga dahsyat. Ini dia:

Nidji Tuhan Maha Cinta
tahukah Tuhanmu selalu hidup di dalam hatimu
cinta dariNya menjawab semua masalahmu
Dia mendengar,melihat dan selalu berfirman
perangi neraka di  dalam hatimu
damaikan jiwamu dengan cinta Dia
memberi yang ikhlas kepada yang butuh
bersyukurlah terus tanpa kenal waktu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
serukan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepadaNya
cintaNya adalah jawabanNya karena Tuhanlah Maha Cinta
karena Tuhanlah Maha Cinta

         Setelah selesai dengan lagu-lagunya, Si Abang Pengamen itu menggulung koran sebagai tempat uang. Saat Abang itu mengitari satu demi satu bangku penumpang, baru kulihat keringat yang bercucuran di kepala dan badannya. Eemm, luar biasa. Ucapan terima kasih yang disampaikan Si Abang juga disertai tatapan dan senyuman terhadap penumpang yang menaruh uang ke dalam gulungan koran tersebut. 

        Banyak pelajaran yang dapat kuambil dari Si Abang inspiratif ini, mulai dari kesungguh-sungguhan, semangat, percaya diri, sampai ke adab. Jika kau ingin meraih sesuatu, lakukanlah sebaik-baiknya dan dengan kesungguhan setinggi-tingginya. Jangan kita bersusah payah memikirkan hasil akhir, berani bergerak sajalah dulu, insya Allah kekuatan dan semangat, Allah-lah yang menciptakan untuk kita nantinya. Ketika kau yakin dan percaya diri terhadap langkah yang kau ambil, orang lain pun akan mampu merasakan “ruh” itu. 

Aku merasa Si Abang Pengamen telah mampu bersyukur atas segala yang diberikan Allah padanya, lalu bagaimana dengan kita???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar