Allah Maha Mengetahui apa yang hamba-Nya butuhkan. Sekalipun bertemu sepintas dengan seseorang pun bisa menjadi rahmat dari Allah untuk kita. Yakin? Sangat bagi saya.
Awal mula saya senang mengikuti perkembangan postingan FB dari seorang "mba" penjual buku online. Menurut saya, si "mba" itu tidak hanya sekadar penjual buku dan ternyata memang bukan. Ada satu profesi kekinian yang bernama book advisor. Mungkin saya saja yang kurang gaul sampai menyebut itu profesi kekinian. Nah, bukan saya jika melihat ada postingan buku terus diam saja, apalagi sekarang punya bayi dan sadar hampir tidak punya buku bacaan anak. Mulailah saya tanya harga dan menjalin komunikasi lebih intens dengan sang "mba" tersebut.
Ada peribahasa dunia tak selebar daun kelor, maksudnya dunia itu sempit. Si "mba" book advisor itu ternyata alumni dari SMA yang dekat banget dengan SMA saya, satu wilayah sebutlah. Ketika saya sudah ketok palu untuk ikut program arisan buku di bawah kendali si "mba" itu, diajaklah saya bergabung pula di grup yang anggotanya pernah dan atau sedang ikut arisan.
Luar biasa, Masya Allah! Dalam sehari, grup tersebut percakapannya bisa sampai 100 atau pun lebih (seringnya lebih, hehe). Usut punya usut percakapannya seputar keibu-ibuan beserta pernak-pernik emak-emak, misalnya resep masakan, seputar hamil-menyusui, dagangan, diskon, prakarya anak, dll. Saya merasa tidak ada satu chat pun yang sia-sia. Bayangkan, peserta grup berasal dari berbagai daerah yang saya pun tidak tahu secara keseluruhan, tetapi membahas permasalahan yang sama. Walau kadang dari satu permasalahan pindah ke permasalahan lain, tanpa pakai lampu sen dulu, hehehe, alias random. Saya sih agak maklum secara emak-emak emang gitu tuntutannya: multitasking.
Niat di awal saya hanya membeli buku, tetapi Allah memberi lebih, yaitu pengetahuan dan persaudaraan. Dari grup tersebut, saya tidak merasa was-was sendiri terhadap berat badan anak, saya lebih perhatian terhadap tumbuh kembang anak secara fisik dan psikologis, serta bersyukur terhadap perkembangan si bayi saya saat ini, alhamdulillah. Positif banget pokoknya. Rada tutup mata terhadap memori yang penuh serta kuota yang tersedot, biarkanlah. Semoga si "mba" itu makin keren dan keluarganya selalu dirahmati Allah, begitupun para emak-emak di dalam grup.
(Si "mba": Widi Astuti)
@ruang
14Des'16 _11.45