Sabtu, 01 Desember 2012

Ketika Kembali

Ternyata...
menjauh darimu tidak memerlukan banyak waktu
pikirku dapat bertahan sejenak untuk menjaga jarak,
malah kudapati hatiku kian menjadi retak.
Mimpi-mimpi, impian, serta harap
lama kelamaan semakin hilang menguap,
seiring adanya diriku di sini menetap.

Segala kehampaan jiwa bukan tanpa sebab
tidakkah kau tahu hanya ada satu jawab,
yaitu: engkau!
Tubuhmu yang tak lagi dapat kudekap
Harum aromamu yang semakin sulit kuhisap
Teduh matamu yang jauhlah 'tuk kutatap

Aku ingin kembali,
telah kusiapkan segenap kekuatan untuk berlari
memeluk erat dirimu dan tak rela kulepas lagi
Aku tahu segalanya itu penuh konsekuensi
karena akulah yang pertama bergegas pergi
lalu sekarang aku pula yang merengek 'tuk kembali
meski kau hujaniku dengan umpatan kecewa serta caci maki,
senyuman sinis, dan juga sejumput rasa benci,
yakinlah aku tetap setia di hadapanmu menanti,
menanti untaian kata yang kau ucap dengan hati-hati
: "Dirimu pergi memang untuk kembali karena akulah yang kau cintai."


2 Desember 2012
_bukan tentang siapa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar