Pasti kamu menyangka aku berubah ya?
Setelah terbawa emosi sesaat untuk menjauh darimu serta dengan keras kepala berjanji sanggup bertahan tanpa dirimu, lalu sekarang apa?
Tiba-tiba.. menjauh sebentar saja darimu, satu per satu bagianku menghilang.
Dalam beberapa hari aku terbakar, segera ingin berlari seolah dikebiri oleh kenyataan yang jauh dari mimpi.
Sebulan setelah itu, aku merasa mulai terbiasa dan segala hal dapat kuhadapi sempurna.
Bulan berikutnya tantangan semakin tak ternikmati, mencoba sekuat hati berdiri walau jiwaku habis tanpa isi.
Ya, aku bertahan dengan tambalan-tambalan hati yang aku pun tiada dapat mengerti
Mungkin inilah buah dari pengharapan atau azab dari kekecewaan?
Mulailah aku kian tersesat dengan berbagai arti.
Haruskah kutampung sementara semua hasrat agar mampu memperhatikanmu di sini dengan cermat
atau lebih baik kuberlari meluapkan hasrat terdalam 'tuk menggapaimu sampai dapat?
Katakan, apa yang kaupilihkan untukku, "'Bertahanlah,' atau 'Kembalilah'"?
2 Desember 2012
_ini bukan tentang siapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar