Salah satu media mengabarkan fitnah secara terang-terangan tentang Islam. Lantas, reaksi apa yang mereka inginkan dari kami, umat Islam?
Ini bukan kali pertama pengabaran ngawur media terhadap Islam. Sudah kesekian kali hal yang sama terjadi. Bukan rahasia memang jika musuh Islam bertebaran di muka bumi. Mereka pun sepertinya sudah dapat menebak reaksi umat Islam: penuh kobaran amarah. Umat Islam mana yang tidak teriris hatinya ketika difitnah oleh sekelompok orang yang mengaku Islam, tapi sekaligus membencinya. Astaghfirullah.
Saya senantiasa refleksi lagi dan lagi untuk berpanjang reaksi terhadap hal ini. Kasus yang baru saja tersiar secara spesifik memfitnah lembaga keislaman sekolah (RoHIS) sebagai tempat pembentukan teroris muda. Reaksi dari saya?
Islam disangka teroris itu bukan makanan baru di penjuru dunia. Akan tetapi, kali ini terlampau berlebihan karena membawa label yang pasti ada di setiap sekolah. Sedih sebenarnya. Sekolah atau pendidikan di Indonesia (khususnya sekolah negeri) sampai saat ini belum sukses membentuk pribadi yang jujur, apa sebabnya? Hal ini disebabkan oleh pemisahan nilai antara kognitif dan akhlak. Oleh karena itu, perlu adanya asupan seimbang yang diwadahi oleh Rohis. Namun sekarang apa yang terjadi? Lembaga itu pun dikerdilkan, contoh mudahnya adalah SMA saya.
Aah, terlalu panjang jika bercakap mengenai SMA itu. Hilang selera saya.
~hampir tengah malam, 14 Sept'12
Fitri Apriliani Lestari