Jumat, 03 Mei 2013

Kisah Fitri di Apotek

Agak alay banget memang judul postingan ini. Maksud hati ingin serupa judul lagu chrisye: Kisah Kasih di Sekolah. Tapi apa daya, nama dan tempat harus disamarkan, hehehe.

Banyak kisah yang saya dapat dari pekerjaan yang sangat "wow" ini. Maklum, ranah pendidikan saya tidak sejalan dengan pekerjaan sekarang. Yang tadinya terdidik "absurd" di kampus, di kerjaan harus seriurd, eh, serius maksudnya. Oleh karena itu, terjadilah banyak kebodohan sederhana yang saya buat di apotek. Kenapa saya sebut kebodohan sederhana? Karena tidak sampai merugikan orang lain, paling saya yang diomel-omelin dikit atau diketawain.

Hal yang umumnya terjadi dan sering sekali adalah salah dengar nama obat. Ini wajar seharusnya, karena pengetahuan saya tentang obat-obatan minim, banget! Bukan hanya itu, jumlah obat yang banyak tentu saja membuat diri ini kerepotan menghapalnya. Waktu saya baru masuk beberapa hari, ada customer yang mencari lacbon (obat diare), eh, saya dengarnya lakban (perekat) terus saya ulang ke bapaknya begini, "Lakban? Ga ada, Pak, coba cari di Indomaret."

Tentu saja si bapak ngomong lebih keras sambil ketawa, "Lacbon mba, bukan lakban."'

Hahaay. Ya sudah pasrah diketawain seisi apotek. Teman saya sampai geli sendiri.

Tidak aneh jika baru masuk masih salah. Nah, tapi, ketika sudah berbulan-bulan kerja di apotek saya masih saja salah-salah dengar, eemm.. Sepertinya memang pendengaran saya perlu perhatian lebih (mau bilang bolot aja disebut butuh perhatian lebih, hehe). Contoh kebolotan saya terjadi hari ini, baru saja, Ibu-ibu datang menyebut nama sebuah obat yang sependengaran saya adalah Tremenza. Tremenza memang tergolong obat batuk tingkat "dewa" yang sudah lama kosong. Langsung saja saya bilang, "Obatnya kosong, Bu."

Lalu si ibu ingin cek harganya. Ya sudah saya cari sambil ngomong, "Kalo tremenza itu,..."

Nah, si ibu langsung menyela dan bilang, "Promensil, mba, bukan yang mba sebut." Ibunya pun memperlihatkan resepnya ke saya. Astaghfirullah. Kuping saya lagi ngelaba kemana tadi, dari promensil kok jadi tremenza. >_<


4 Mei'13_di apotek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar