Sabtu, 23 November 2013

Kalau Dua atau Tiga Bisa Bersatu

Hidup itu pilihan!

Itu prinsip yang saya banget. Setiap ditampilkan beberapa item apapun, rasanya lebih cenderung mengarah ke satu hal dan tidak acuh dengan hal lainnya. Ya, satu saja. Sebenarnya ingin sekali memperhatikan tidak hanya satu, biar efektif dan lebih "bergerak" banyak. Namun, apa daya, pasti ada saja yang tergadaikan.
         Beberapa contoh yang akhirnya saya pilih satu antara lain, social media, email, blog, bank,bahkan amanah pun demikian. Pertama, socmed, account socmed yang saya bikin lebih dari tiga: facebook, twitter, tumblr, g+, dkk. Lantas, di ponsel hanya twitter yang terpampang. Lewat twitter juga saya lebih sering me-link tulisan dari blog ini. Padahal, friends di FB lebih banyak dan lebih banyak teman "seliweran" juga sih. Jadi, sepi deh kalau mengecek facebook saya. Apalagi socmed yang lain, bahkan ada yang cuma masuk sekali terus tidak niat, bye-bye deh.
         Yang kedua adalah surel atau email. Dari zaman SMA sudah mantap dengan yahoo, tapi karena dirasa perlu lagi yang lebih simpel, akhirnya beralih ke gmail. Hampir berbulan-bulan belum buka lagi email di yahoo. Kalau gmail, sudah terpampang jelas di layar utama ponsel. Email itu berkaitan dengan blog pula, kan. Ketika masih aktif di per-yahoo-an, saya mainannya multiply. Dari banyaknya jumlah teman juga lebih banyak di multiply daripada di sini. Lagi-lagi mencari yang lebih simpel dan terkesan "narik diri".
         Jika ketiga hal yang telah disodorkan adalah dunia maya. Saatnya dunia kenyataan. Memilih bank juga akhirnya berujung satu. Dari awalnya BSM, terus kuliah diharuskan buka BNI, dan saat kuliah BSM tetap jadi tempat penyimpan setia. Kemudian, seusai wisuda sudah tidak memasukkan uang ke BNI, tetap BSM. Sampai tibalah saat kerja yang syaratnya membuka tabungan CIMB Niaga atau BCA. Saya pilihlah Niaga yang ternyata mampu menjerumuskan BSM ke jurang terdalam (lebay). Lagi dan lagi, padahal kebanyakan teman lebih memilih bank syariah. Catatan penting, gaji saya masih tertahan dan insya Allah cairnya melalui Niaga. Alasan lainnya karena sudah terlanjur >_<.
         Nah, hal berikutnya yang saya pilih satu adalah amanah. Amanah juga bagian akhir dari pernyataan saya pagi ini. Sebut saja saya di kampus berkegiatan nonkuliah di forum Islam, lembaga kampus dan sekolah (alumni SMA). Tentu bisa dilakukan bersamaan selagi tidak mengganggu aktivitas kampus. Namun, apa daya, semakin lama saya semakin ditanyain kabarnya oleh rekan kerja di lembaga kampus. Sepertinya, tidak perlu diurai dengan sangat berbagai alasan. Hanya sedikit teman yang saat itu setia aktif di lembaga sekolah.
         Tugas saya yang harus dikejar adalah belajar. Belajar multi-tasking sedikit, perlahan tapi pasti. Sampai sekarang masih mencari cara. Pernah baca di artikel bahwa mengisi TTS dan sudoku salah dua caranya. Wallahu'alam valid atau tidak. Tapi tidak rugi juga, ya, dicoba.



@ruang
24 Nov'13_ 06.45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar